Berikut data yang didapatkan dari Kantor
Desa Cikareo Utara (Tabel 1).
Tabel
1. Mata Pencaharian warga Desa Cikareo Utara
1. Petani Sawah
Lahan
Sawah dimusim penghujan ditanami padi dan musim Kemarau kadang ditanami
palawija, atau bahkan masih ada petani yang memaksakan untuk menanam padi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa petani memaksimalkan musim tanamnya hanya dua
kali dalam setahun. Selain itu lahan Pekarangan ditanami macam-macam tanaman kecil,
pohon Buah dan Kayu bahan Bangunan serta pohon-pohon lain bahkan terdapat lahan
sawah di pekarangan warga dan hal ini dapat bermanfaat.
Gambar 1. Lahan Persawahan Desa
Cikareo Utara
Permasalahan
petani sawah di desa cikareo Utara adalah berkurangnya lahan persawahan
jeleknya irigasi yang dikarenakan adanya pembuatan jalan alternatif menuju
Tasikmalaya. Sampai saat ini sengketa warga pemilik lahan dengan pemerintah
masih belum mendapatkan titik terang karena warga belum mendapatkan pengganti
yang sesuai dengan kemampuan dalam usaha lainnya selain bertani.
2. Peternak Ikan
Sektor perikanan
di desa Cikareo Utara telah berkembang, hal ini ditunjukkan dengan adanya kolam
ikan (empang) di setiap pekarangan rumah warga desa. Empang ini mungkin awalnya
berfungsi sebagai MCK warga, namun setelah dibuatnya MCK umum dan warga membuat
MCK sendiri di dalam rumah maka penggunaan MCK di empang tersebut tidak
digunakan lagi.
Kelompok Tani
(Poktan) Mina Harapan Desa Cikareo Utara kecamatan Wado kabupaten Sumedang,
mendapat bantuan dari Asia Development Bank (ADB), bantuan tersebut rencananya
akan berkelanjutan sampai tahun 2015 mendatang. Bantuan dalam bentuk barang dan
alat – alat itu diantaranya berupa induk ikan nila 2,5 paket, anak ikan nila 60
ribu ekor, pakan pelet 8,2 ton, pakan anak ikan 60 kg, tabung gas, klambit,
dll. disalurkan melalui dinas terkait pada akhir 2010 kemarin, hal itu
diungkapkan ketua Poktan Mina Harapan, Ir. Asep Suhada, kepada reporter sumedangonline,
Jumat (21/1).
Asep menyatakan
pada saat berdirinya Poktan Mina Harapan ia dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)
Pertanian setempat berkeinginan untuk memajukan Cikareo Utara dari sektor
perikanan, apalagi lanjut Asep, konsumsi ikan di wilayah Cikareo dan Wado cukup
tinggi, ia mencotohkan dalam satu minggu ada peternak ikan yang mampu
memasarkan ikan di wilayahnya sampai 2 ton, ironisnya konsumsi ikan yang cukup
menjanjikan tersebut justru diimport dari daerah luar Sumedang.
“Konsumsi ikan
di Cikareo Utara itu didatangkan dari luar kabupaten, terutama yang kita kenal
adanya ikan keramba, padahal dikita itu kolam cukup luas. Jadi sebenarnya harus
ada penggalian potensi disini (cikareo,red),” jelas ketua
kelompok yang membawahi 3 sub kelompok masing – masing sub kelompok nagrak,
cibatu dan awi lega.
Selain itu ia
pun melirik potensi apabila bendungan Jatigede benar – benar terrealisasi, ia
bahkan tidak mengharapkan penduduk kabupaten Sumedang hanya menjadi penoton dan
orang luar kabupaten Sumedang yang menjadi pemain, “supaya orang Sumedang itu
nanti kalau sudah jadi Jatigede, jangan jadi penonton, tetapi menjadi pelaku
usaha di rumahnya sendiri,” ungkapnya.
3. Produsen Pisang Sale
Ibu-ibu PKK desa
Cikareo Utara telah mendapatkan berbagai pelatihan untuk berbagai usaha.
Seperti di dusun Cibatu, ibu-ibu PKK meneruskan pelatihan pembuatan Pisang Sale
dan sekarang menjadi produsen Pisang Sale.
4. Pengrajin Furniture
Sejumlah
pengrajin furnitur kelompok Karya Mandiri membuat bahan kursi dan meja dan alat
furnitur lainnya di Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang,
Senin (21/5/2012). Perajin setempat mengaku tak bisa memenuhi pesanan konsumen
karena minimnya modal untuk membeli berbagai bahan baku kayu dan berharap
mendapat perhatian dari pemerintah.
5. Berdagang
Di desa Cikareo
Utara hampir setiap gang ada warga yang berdagang. Terdapat empat toko besar
yaitu Toko Yuyun (yang menjual makanan, minuman, peralatan mandi dan kosmetik,
obat-obatan, dan lain-lain), Toko Sepakat (yang menjual baju, buku, dan
mainan).
6. Tukang Ojeg
Akses
transportasi mobil umum yang lewat di desa Cikareo Utara saat ini sudah ada.
Namun, interval kedatangannya sangat lama sehingga masyarakat lebih banyak
menggunakan jasa tukang ojeg. Jasa ini sebenarnya tidaklah cukup untuk memenuhi
perekonomian tukang ojek karena biaya jasa tukang ojek sama dengan menggunakan mobil
umum.
Adapun lembaga yang mendukung
perekonomian desa Cikareo Utara adalah :
1. Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau
PNPM – Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu mekanisme program
pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat
penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.
PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
PNPM
Mandiri Perdesaan menyediakan dana langsung dari pusat (APBN) dan daerah (APBD)
yang disalurkan ke rekening kolektif desa di kecamatan. Masyarakat desa dapat
mempergunakan dana tersebut sebagai hibah untuk membangun sarana/ prasarana
penunjang produktivitas desa, pinjaman bagi kelompok ekonomi untuk modal usaha
bergulir, atau kegiatan sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Setiap
penyaluran dana yang turun ke masyarakat harus sesuai dengan dokumen yang
dikirimkan ke pusat agar memudahkan penelusuran.
Sampai saat
ini PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Cikareo Utara belum berjalan dengan
semestinya, dikarenakan masyarakat yang mengajukan peminjaman dana tidak
mempergunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha melainkan hanya berhutang
untuk memenuhi kebutuhan baik primer maupun sekunder.
2. Koperasi Unit Desa
Koperasi Unit Desa Cikareo Utara belum
berjalan sampai saat ini. Sebenarnya koperasi ini dibentuk dari tahun 2009, dan
baru dikukuhkan pada tahun 2011. Dan pada tahun 2011 juga sudah mengajukan
pendaan untuk berjalannya koperasi tersebut.
No comments:
Post a Comment